Rabu, 28 April 2010

Invetasi Robot DU-114 Unikom Capai Rp36 Juta



JAKARTA - Rektor Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Eddy Soeryanto Soegoto bangga atas prestasi mahasiswanya yang mendapatkan medali emas di ajang Robo Games 2010.

"Kemenangan ini membuktikan bahwa tim divisi robot kita adalah tim tangguh yang dapat diperhitungkan dikancah robotik internasional. Tim yang terdiri dari Yusrila Y Kerlooza dan Rodi Hartono pun mengungkapkan hal senada.

"Alhamdulillah, kita telah mengalahkan tim robotik dari berbagai negara," ucap Yusrila. Sementara rekannya Rodi mengaku senang mengikuti kompetisi ini karena bisa sekaligus mempromosikan Indonesia di kancah Internasional.

"Selain mempromosikan Indonesia, kami juga bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai negara dengan minat yang sama," jelasnya. Menurut Rodi, nilai tertinggi dari robot DU-114 ini terletak pada kecepatannya. "Lebih cepat waktu tempuh robot maka semakin bagus," ujar Rodi.

Menurutnya, robot yang mereka ciptakan itu berhasil menarik perhatian juri karena desain, keandalan dan kecepatannya. Rodi menyebutkan, lawan yang paling tangguh adalah tim robotik dari AS.

Robot DU-114 ini berhasil memukau juri saat mencari sumber api yang ditempatkan secara acak dan memadamkannya dengan semprotan air secara otomatis dalam labirin dengan hitungan waktu tercepat.

Dipaparkan Rodi, investasi untuk membuat robot ini memakan biaya sekira Rp9 juta dengan waktu pengembangan selama enam bulan.

"Biaya itu belum termasuk untuk riset karena untuk risetnya sendiri bisa mencapai tiga kali lipat dari biaya pembuatan. Sedangkan waktu pembuatan, untuk hardware biasanya lebih cepat karena prosesnya lebih mudah, satu bulan pun bisa jadi. Yang lama adalah pembuatan software," terangnya.

Seperti diketahui, kompetisi Robo Games ini diikuti oleh 17 negara, 181 tim, 59 event 508 robot, dan 667 insinyur ahli robot. Kemenangan pihak Unikom mendapatkan penampilan terbaik dalam kategori Open Fire Fighting Autonomous Robot. (rah)

Pengembangan Robot DU-114 Sepenuhnya dari Pihak Kampus

JAKARTA - Jerih payah tim robot Universitas Komputer Indonesia, Bandung (Unikom) berbuah hasil medali emas di ajang internasional. Bantuan pun datang seiring dengan kemenangan tersebut.

Pengembangan Robot DU-114 yang memenangi kontes robot tersebut, menurut Rektor Unikom Eddy Soeryanto Soegoto, sepenuhnya didukung oleh pihak Unikom. Eddy menyebutkan, biaya paling besar adalah untuk melakukan riset di bidang robotik itu sendiri. Namun Eddy enggan menyebutkan besaran biayanya.

Eddy mendukung penuh berbagai pengembangan teknologi seperti ini. Namun menurutnya, untuk mengembangkan bidang robotik tidak perlu kurikulum khusus.

"Bidang robotik terdiri dari berbagai macam bidang. Di dalamnya ada teknik elektro, teknik informatika dan disiplin ilmu lainnya. Kurikulum khusus biasanya dimasukkan untuk masing-masing program studi," terang Eddy saat ditemui di bandara internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (28/4/2010).

Eddy menyebutkan, pengembangan teknologi seperti ini didukung juga oleh pemerintah pusat dan daerah. "Pemerintah membantu dalam memberangkatkan mahasiswa kami ke luar negeri. Untuk tahun 2010 ini, kampus kami juga mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk pengembangan bidang robotik dengan alokasi dana sebesar 100 juta," terangnya.

Untuk sementara, menurut Eddy, robot-robot yang dikembangkan oleh mahasiswanya baru sebatas untuk ajang kompetisi. "Kedepan, kami bermaksud menggandeng industri untuk memproduksi robot bagi kepentingan masyarakat luas," tandasnya.

Tim robot Unikom yang terdiri dari Yusrila Y Kerlooza dan Rodi Hartono, kembali meraih medali emas di ajang kompetisi "Robogames 2010" di San Mateo County Event Center Amerika yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 25 April 2010. (ugo)

Nokia Diajak Bangun Pabrik di Indonesia



JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengajak pabrikan ponsel Nokia untuk meningkatkan hubungan kemitraannya dengan dunia usaha lokal.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Finlandia untuk membuat pabrik Nokia di luar negara tersebut. Hingga saat ini, pabrik Nokia sudah ada di China dan India. Finlandia, lanjutnya, menilai memiliki peluang di Indonesia dan akan memperhitungkannya secara bisnis.

"Kalau bagus, mereka pasti investasi. Saya gambarkan juga kepada mereka, ada 160 juta pengguna handphone di Indonesia," kata Tifatul di Jakarta, Rabu (28/4/2010).

Selain Nokia, Tifatul menuturkan, pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan Ericsson. Indonesia, kata dia, meminta Ericsson untuk memperluas kemitraannya dengan perusahaan lokal agar bisa mengembangkan industri dalam negeri. Selain itu, kata Tifatul, pihaknya juga mendorong peningkatan industri konten lokal.

"Mereka (Ericsson) akan mengirimkan pelatih LTE (Long Term Evolution) mereka agar peminat di sini juga bisa belajar. Daripada kita riset sendiri, karena LTE Ericsson sudah selesai jadi kita juga bisa pakai," jelasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Finlandia Matti Vanhanen bersama rombongan bisnisnya yang berkunjung ke Indonesia, menyatakan tertarik melakukan investasi di bidang telekomunikasi.

"Terutama karena pengusaha kami telah banyak berpengalaman di sini, di bidang telekomunikasi. Nokia adalah perusahaan Finlandia dan sekarang menjadi Nokia-Siemens. Ini adalah sektor yang teramat kuat bagi kami," katanya.

Sementara itu, data Kemenkominfo menunjukkan, nilai uang yang berputar di bisnis ini sekitar Rp300 triliun pertahun. Ke depan, Tifatul menyatakan akan ada investasi untuk pemasangan kabel laut.

"Investasi TIK untuk dua tahun ini saja bisa Rp30 triliunan," ucapnya.

Wakil Ketua Komite Tetap Pendanaan dan Prasarana Investasi Kamar dagang dan Industri (Kadin) Rakhmat Junaidi menyatakan, investasi di industri IT akan terus bertumbuh.

"Investasi enggak akan berhenti dan enggak akan terbatas. Salah satu ciri dari industri IT itu padat modal. Investasi akan terus bertambah, tergantung dari permintaan pelanggan dan perkembangan teknologi.Begitu teknologi berkembang, ada penawaran baru bertambah lagi," kata Rakhmat.

Rakhmat menambahkan, industri IT sendiri akan bertumbuh sekitar 15 persen hingga 20 persen pada tahun ini.

"Pertumbuhan industri tahun ini 15 persen hingga 20 persen. Kadin mau mendorong program IT jadi program negara," tukasnya. (srn)

Jepang Kembangkan 'Kapal Pesiar' Luar Angkasa


TOKYO - Jepang meluncurkan kendaraan baru untuk melancong ke luar angkasa. Hebatnya, 'kapal pesiar' luar angkasa ini ditenagai oleh partikel matahari.

Interplanetary Kite-craft Accelerated by Radiation of the Sun atau Ikaros, demikian nama kendaraan tersebut, dijadwalkan akan diterbangkan menggunakan roket dari pusat peluncuran pesawat luar angkasa Tanegashima di Jepang Selatan pada 18 Mei.

'Ikaros merupakan 'kapal pesiar' yang mendapatkan tenaga dari tekanan partikel matahari yang memantulkan layarnya," kata ahli sistem luar angkasa Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) Yuichi Tsuda, seperti dikutip dari The Strait Times, Kamis (29/4/2010).

Layar Ikaros yang fleksibel dan lebih tipis dari rambut manusia dilengkapi juga dengan lapisan film tipis sel surya yang menghasilkan listrik untuk menciptakan teknologi listrik dan tekanan hibrida.

"Layar matahari merupakan teknologi yang merealisasikan perjalanan luar angkasa tanpa bahan bakar, selama masih ada tenaga matahari. Ketersediaan listrik memungkinkan kita untuk 'berlayar' lebih jauh dan efektif dalam sistem surya," terang Tsuda.

Ikaros yang menelan dana pengembangan hingga 1,5 miliar yen, akan menjadi yang pertama menggunakan teknologi di luar angkasa. Sebelumnya, eskperimen ini terganjal oleh bentuk layarnya yang tidak dapat dilipat saat memasuki orbit di sekitar Bumi.

"Ikaros akan berubah menjadi bentuk silinder saat dilepaskan ke luar angkasa dan akan melebarkan layarnya hingga 14 meter," tandas Tsuda.
(rah)