JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda termasuk penjelajah dunia maya, kehadiran software baru ini mungkin akan terasa gunanya. Namanya Pivot, sejenis browser yang didesain khusus untuk mengakses konten lebih interaktif dan menyenangkan karena menampilkan konten-konten internet berdasarkan klasifikasinya.
Pivot menyediakan menu akses ke situs web seperti biasa. Namun, di samping itu juga tersedia pilihan menu untuk mengakses konten berdasarkan kategori-kategori tertentu bahkan dengan beberapa tingkatan. Misalnya, menampilkan foto-foto anjing yang berwarna hitam dan berukuran kecil. Maka, akan muncul foto-foto yang masuk kategori tersebut dalam format tampilan yang interaktif.
Pencarian informasi dari Wikipedia, misalnya juga tidak lagi hanya bisa dilakukan melalui serach engine berdasarkan keyword tertentu. Pengguna Pivot bisa mencari subjek tertentu berdasarkan klasifikasinya dan semua hasilnya muncul dalam bentuk ringkasan thumbnail di layar untuk di-klik.
"Produk ini masih riset. Secara umum ini merupakan enhancement IE8 (Internet Explorer 8)," kata Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia saat memamerkannya di Jakarta, Rabu (17/2/2010). Untuk menjalankan program tersebut memang membutuhkan IE8 dan hanya bisa bekerja pada Windows Vista atau Windows 7.
Selain itu, tidak semua bisa menikmatinya. Microsoft Labs metrekomendasikan sistem dengan Windows 7 yang mendukung Aero yakni berprosesor 2 GHz 32-bit (x86) dan RAM 2 GB. Namun, Windows Vista dengan prosesor 2 GHz 32-bit (x86) atau 64 bit (x64) juga bisa menjalankan. Kartu grafisnya juga minimal 256 MB dan tidak mendukung chipset grafis Intel.
Pivot sudah dirilis sejak November 2009 lalu namun saat itu baru dapat dinikmati pengguna yang mendapat undangan khusus saja. Saat ini, Pivot bebas diunduh siapa pun secara cuma-cuma melalui situsnya www.getpivot.com.
"Pivot akan mengubah konsep mengakses web di internet. Kalau sekarang orang mengakses internet satu-satu, Pivot menyumpulkan koleksi berdasarkan klasifikasi sehingga kita bisa lihat objek secara general," jelas Tony.
Tony mengatakan, saat ini jumlah koleksi objek yang tersedia terus dikembangkan dengan menggandeng para partner. Di Indonesia, pihaknya akan memanfaatkan Pivot untuk mendukung riset biodiversity (keanekaragaman hayati).
"Kekayaan alam Indonesia sangat besar tapi belum semua orang tahu. Pivot akan kami gunakan untuk mengumpulkan koleksi kekayaan biodiversity di Indonesia," tandas Tony.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar